Thursday, September 18, 2014

About our friendship


 
 
 

 
 



It's been a while since we had summer vacation together to Mount Nebo State Park, I really want to write this special note about us.
Because there are a lot of sweet things that I'd like to put in my story, it makes me too excited and don't know what I should start.
This morning, rain is coming down really hard and it makes me feel I need to write this note......
So I just grab my stuff, drop kids at the bus stop and go to my favorite place to write.

Hm.... while enjoying my fav souffle and a cup of coffee, looking outside the window, the rain really touch my heart and words start running down.....

In the beginning we were just four couples that live in the same area in Minas Pekanbaru, Indonesia about 15 years ago. So because of that, we always met at some activities, like department gathering, birthday party, or we just visited each other on the weekend.
Fortunately, our kids are about same ages, off course not mine. Now, theirs are all teenagers and young adult, but I only have one teenager and two girls are still 10 and 8 years old. So, the kids enjoy being together too, and the teenagers always take care of their younger sisters.
We liked to have lunch after playing golf. Sometimes we had dinner together and stayed all night long talking about everything, especially sharing about parenting or work or just enjoyed being together, slept and wake up in the morning, had breakfast and continued discussing particular topics.

Because of the business, some of us had to move to Duri and Rumbai, which are about three hours drive. But all the joy of being together didn't stop. We visited each other, although it's rarely. Until one of us had to move to Jakarta, and continued with  two families had move to Houston.
The last sharing was in October 2011.
After almost three years, three of us are in Houston now, and we miss our time together, especially with our special friend in Rumbai.
So.....
It's a joy, when we heard our friend from Rumbai would visited us on summer. All of us were excited about the plan.
And here we were......
Spending two nights at Mount Nebo State Park Arkansas, barbequed and sang together on the last night, shared and discussed interesting topics, kids played together, canoeing..... it's just like calling back all the happiness being together.
Road trip for a week to Arkansas, Forth Worth, San Antonio, made a new adventure of our friendship, and it's memorable.

What I learn about this long journey of friendship is that we "don't sweat the small stuff " ( Richard Carlson ) http://www.slideshare.net/sahilwhiteday/dont-sweat-the-small-stuff-by-richard. We just respect each other as individual couples that have difference interest, thought, and we always give space when there is in need. We trust each other. We do what we can do without feeling you are better than others.

Hm.....
This is about a friendship....
that learn each other
that make us grow together.......


What a rainy day on Thursday morning, Sept 18, 2014, at Panera Bread.........

Saturday, September 13, 2014

Partisipasi KKIH di Bazar 17 Agustusan - KJRI Houston Texas

Sate ayam dan pempek Palembang KKIH laris manis.......

Setiap acara peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia di KJRI 17 Agustus, KKIH selalu berpartisipasi pada bazar yang ramai dikunjungi oleh komunitas Indonesia yang tinggal di Houston.
Menu yang ditawarkan KKIH adalah sate ayam, pempek palembang, nasi bakar, es blewah, es kopyor, es biji salak, dan beberapa kudapan kecil tradisional Indonesia.
 
Booth KKIH

Sejak selesai Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang dilanjutkan dengan bazar, pengunjung antri memesan sate ayam yang langsung dibakar dan pempek palembang yang digoreng saat itu juga. Sambil menunggu pesanan, es blewah, es kopyor dan es biji salak pun laris manis di tengah teriknya siang. Nasi bakar juga habis diminati.


" Te.... sate..... "

Tanpa disadari, menu sate ayam adalah menu andalan KKIH yang sudah menjadi keunikan booth KKIH saat bazar, karena sate ayamnya dibakar di lokasi  sehingga masih panas saat disantap dilengkapi dengan bumbu kacang resep rahasia milik pak Fadjar.
Sebenarnya ada 1 menu lagi yang sudah dijual beberapa kali oleh KKIH dan berbeda dari yang lain, yaitu martabak manis. Meski booth lain ada yang menjual menu yang sama juga, namun komitmen memberi yang terbaik adalah dengan membuat martabak manis langsung di lokasi bazar sehingga dijamin rasanya lebih enak. Sayang, kali ini menu martababak manis masih disimpan sementara untuk kesempatan berikutnya. Bisa jadi  pempek palembang akan menjadi menu andalan KKIH juga.

Hampir semua anggota KKIH baik dewasa, remaja maupun anak - anak terlibat bekerjasama mensukseskan bazar ini dengan semangatnya berseragam dan bercelemek merah.
Inilah KKIH........

Tulisan ini dibuat untuk http://www.kkih.org/cgi/wp/

Proses belajar saat berkompetisi


"It is you..., either win or lose"
Akhir minggu lalu, Sabtu dan Minggu saya mengantar anak sulung saya bertanding tennis di Baytown, Texas.
Cukup melelahkan seharian menonton pertandingan, menunggu jadwal bertanding berikutnya, menonton pertandingan berikutnya, demikian seterusnya, apalagi ditambah dengan penundaan pertandingan karena petir maupun hujan.... Fiuh....
Tak lupa saya selalu membawa buku bacaan, selain untuk menghilangkan kebosanan menunggu, juga membantu agar saya tidak terlalu tegang saat menonton anak saya bertanding.

Sejak pagi, beberapa hal unik terjadi di lapangan. Ada pemain yang saling teriak adu argumentasi tentang skor pertandingan, sementara orang tua pemain yang bersangkutan tidak diperkenankan turut campur membantu. Terpaksa jika sudah demikian, panitia pertandingan akan turun tangan menyelesaikannya.
Di pertandingan lain juga terjadi saling mempertanyakan  antara bola masuk atau keluar lapangan. Beruntung kali ini para pemain tidak sampai berdebat kusir dan kemudian mengambil sikap percaya pada keputusan yang dibuat oleh lawan mereka.

Saya terusik juga melihat semua kejadian unik diatas...........
Anak - anak yang berkompetisi sejak dini di bidang apa saja sebenarnya adalah suatu proses belajar yang  positif jika memang tujuan kompetisi adalah melatih kematangan untuk berusaha melakukan yang terbaik tidak melulu untuk menang, tetapi untuk berkompetisi secara sehat. Ketika berkompetisi, individu melatih kematangan emosional untuk mengontrol reaksi saat sedang berkompetisi. Apakah anak akan tetap memilih bersikap jujur, menghormati lawan, mengontrol sikapnya saat menang maupun kalah, tetap berusaha sebaik - baiknya sampai kompetisi selesai ( tidak patah arang ), yang semuanya melatih anak - anak menghadapi realita hidup yang akan dihadapinya saat dewasa.

Di kesempatan berbeda, saya bertemu orang tua yang juga mengantar anaknya bertanding, dan mereka menyalahkan lawan anaknya yang bersikap curang ( mengatakan bola keluar walau sebenarnya bola masuk ) sehingga anaknya kalah. Kemudian ada juga yang menyalahkan drawing pertandingan yang langsung mempertemukan anaknya dengan pemain ranking tertentu.
Unik, bukan?........
Ini adalah sebuah sikap berbeda yang melihat kompetisi hanya untuk mencapai kemenangan, Jika menang, bagus..... Jika kalah, mereka akan menyalahkan faktor luar seperti cerita diatas, bukan instropeksi diri sehingga berikutnya akan menjadi lebih baik.

Membahas soal sikap terhadap kemenangan atau kekalahan, para psikolog melibatkan locus of control individu. Jika individu memiliki internal locus of control, maka keberhasilan dan kegagalan yang dicapai dikontrol oleh dirinya sendiri. Seperti contoh diatas, misalnya mengalami kekalahan, adalah semata karena yang bersangkutan tidak bermain sebaiknya - baiknya, atau banyak melakukan kesalahan. Positifnya adalah bahwa diharapkan individu selanjutnya akan berusaha lebih baik. Contoh sebaliknya di paragraf sebelumya adalah individu dengan locus of control eksternal yang menyalahkan lawan yang curang atau drawing yang tidak "fair" sebagai penyebab suatu kekalahan.
http://aspeneducation.crchealth.com/article-locus-of-control/

Proses belajar anak selalu melibatkan orang tua. Jadi, sikap orang tua terhadap anak saat berkompetisi turut membentuk locus of control anak juga. Orang tua perlu meyakini bahwa dengan anak bertanggung jawab atas kegagalan maupun keberhasilan mereka, maka mereka memiliki kontrol atas hidup mereka dan melihat permasalahan sebagai tantangan untuk diselesaikan. ( Victor or Victim? - Warren Buffett's Management Secrets )

Semoga ............

Thursday, September 11, 2014

Pengurus KKIH 2014 - 2016

Hari Minggu itu, tanggal 10 Agustus 2014, di akhir Misa , Romo John Taosan khusus memberi berkat bagi pengurus KKIH yang baru untuk periode 2014 - 2016. Kepengurusan beralih dari kepemimpinan mas Irwan Hidayat ke mas Frankie Sugiaman.

Pengurus yang berjumlah 50 orang adalah jumlah yang cukup untuk bekerja sama melayani umat KKIH sehingga setiap kegiatan rutin misa maupun kegiatan yang sifatnya menumbuhkan keakraban ataupun menyangkut keberadaan KKIH di masyarakat dapat berjalan lancar.
Banyak pengurus lama yang tetap terus mau meluangkan waktunya untuk berkarya ditambah dengan beberapa pengurus baru adalah cermin bahwa komunitas ini adalah sebuah komunitas yang kokoh dan bertumbuh.



Kiranya 2 tahun kedepan adalah menjadi sebuah bentuk kerjasama yang terus melihat kepentingan visi dan misi KKIH.

Selamat berkarya......

" Give your hands to serve and your hearts to love " - Mother Theresa

Tulisan ini dibuat untuk http://www.kkih.org/cgi/wp/