Sunday, June 22, 2014

Summer Break 2014

Di awal bulan Juni 2014, tahun ajaran 2013 - 2014 sudah usai. Berarti anak - anak libur summer break dari minggu kedua Juni hingga masuk sekolah lagi untuk tahun ajaran 2014 - 2015 di minggu keempat bulan Agustus.


Libur ..... oh libur......... selama hampir 3 bulan...... membuat bingung mencari kegiatan apa.....?
Yang membuat lebih heboh dari hari - hari sekolah biasa adalah bahwa anak - anak akan cenderung bangun siang, kemudian terlambat sarapan, dilanjutkan dengan mempersiapkan makan siang, yang intinya dapur akan riuh rendah sepanjang hari.

Akhirnya dengan diskusi bersama ( hehehe...... ) dibuat kesepakatan bahwa bangun tidur tidak lebih dari pukul 7.00 dan harus sudah selesai sarapan pukul 8.00. Sangat membantu sekali dan berjalan baik.

Sekarang bagaimana dengan kegiatan mereka saat libur?
Di tahun pertama kami disini, kami mengikutkan anak - anak dalam kegiatan - kegiatan berupa camp yang menjamur selama summer break untuk mencoba pengalaman baru.
Untuk tahun ini kami lebih memilih untuk melanjutkan kegiatan yang sudah dilakukan selama sekolah seperti tenis, belajar music, menari, termasuk juga belajar pelajaran sekolah....
Ketika anak - anak ditanya oleh teman - teman tentang apa kegiatan mereka selama libur, dan mereka menjawab bahwa kegiatan mereka adalah "Belajar", wah........ saya terlihat seperti "Tiger Mom.....". Ouw....... tidaaaakkkkkkkk...........



Sebenarnya jadwal mereka adalah bangun pagi tidak lebih dari jam 7.00 kemudian sarapan sambil nonton tv sampai pukul 8.00. Setelah sarapan, mereka terutama Maura dan Aurel akan belajar bersama saya kurang lebih 1 sampai 1,5 jam untuk pelajaran tahun ajaran berikutnya, seperti math dan reading, tentu saja tidak lupa Aurel juga belajar membaca bahasa Indonesia dan Maura juga mengerjakan matematika.
Jadi setelah jam 9.30, anak - anak bebas bermain, nonton tv, mengerjakan craft, main game di computer dan sebagainya. Sore harinya mereka latihan  tenis, berenang,  belajar music, dan menari itupun pada hari yang sudah dijadwalkan.





Sementara Oda yang sudah remaja memiliki jadwal sendiri dengan kegiatannya menjadi volunteer mengajar di KatyISD tennis camp, mengerjakan online class, latihan tennis dan music.




Cukup sibuk memang, tapi jika tidak diisi dengan kegiatan, mereka pun merasa jenuh.....
Yang saya lihat bahwa dengan tetap memiliki kegiatan terjadwal selama libur, diselingi dengan main ke rumah teman, jalan - jalan liburan , maka summer break 3 bulan akan terlewati dengan fun dan penuh warna.

Semoga......


Friday, June 20, 2014

Grand Opening of The Famous Texan Postal Museum - at Rylander Elementary School

Menjelang akhir tahun ajaran kelas 4 ini, Maura sibuk membuat presentasi.
Presentasinya adalah membuat perangko tentang  tokoh sejarah di US. Siswa bebas memilih siapa tokoh yang akan ditampilkan dalam perangko nantinya. Mereka diharuskan untuk melakukan riset literature tentang tokoh tersebut, antara lain tentang peristiwa - peristiwa penting yang  telah dilakukan, bagaimana riwayat hidupnya. Kemudian mereka menyajikannya dalam bentuk perangko lengkap dengan gambar tokoh dan symbol - symbol dari latar belakang masing - masing tokoh.

Perangko - perangko tadi nantinya dipamerkan dan dipresentasikan oleh setiap siswa pada Grand Opening of The Famous Texan Postal Museum yang diadakan secara kreatif oleh guru - guru kelas 4.

Pagi itu, Maura tampil beda, karena menurutnya, siswa diharapkan untuk berpakaian layaknya seorang pebisnis yang akan presentasi, atau bahkan dapat juga berpakaian seperti tokoh yang dipresentasikan dalam perangko.

Saat datang ke sekolah, suasana ruang pameran dibuat bernuansa Texas lengkap dengan topi koboinya. Setiap anak meletakkan perangkonya di meja dan pengunjung dapat bertanya langsung pada mereka tentang tokoh tersebut.

Menarik.....
Saya pikir, ini adalah salah satu cara belajar tentang sejarah tokoh - tokoh sambil berlatih melakukan presentasi.
Dengan melakukan riset literature sendiri ( tidak hanya menghafal dari buku ), mereka menjadi lebih mengenal dan memahami tokoh - tokoh tersebut....


 



Perangko Scott Joplin - by Maura


Monday, June 16, 2014

Obrolan di teriknya minggu siang..........

Seperti biasa, jika sedang mengantar anak - anak ke tempat aktivitasnya, selalu terjadi perbincangan hangat sepanjang perjalanan. Mulai soal gurunya yang sudah dirindukan oleh mereka ( maklum... sedang summer break ), soal teman - teman mereka, soal film yang ditonton, soal minta ini dan itu yang harus dibelikan, sampai hal remeh - temeh soal lagu yang kita dengarkan saat berkendara......

Siang itu 8 Juni 2014, saya mengantar anak perempuan saya yang sudah mulai remaja.... Dia akan bertugas sebagai Misdinar pada Misa Krisma ( Confirmation Mass ) yang akan dipimpin oleh Kardinal Daniel diNardo di gereja Epiphany of The Lord. Misa ini akan berlangsung selama 2 jam karena banyaknya peserta Krisma dan dipakainya 2 bahasa selama Misa ( Inggris dan Spanyol )
Melihat semangatnya untuk bertugas melayani....... hmmm...... rasanya senang dan bersyukur. Mengingat dia dipilih dari sekian banyak misdinar di gereja yang melayani  umat kurang lebih 6000 kepala keluarga. Bukan kesempatan biasa.....

Kembali teringat saat baru mulai membujuk si sulung ini untuk ikut latihan menjadi Misdinar. Segala penolakan berbalas dengan segala bujukan untuk mencoba membuka pemahamannya tentang "mengapa harus menjadi Misdinar", " mengapa harus sibuk - sibuk dengan kegiatan gereja". Penjelasan sederhananya adalah melatih kebermaknaan kita disetiap kesempatan, termasuk dalam kehidupan gereja.
( Baca catatan sebelumnya : Belajar untuk Bermakna dalam Hidup - link :  http://as-an-alien-in-houston.blogspot.com/2014/04/belajar-untuk-bermakna-dalam-hidup.html )
Tetapi dorongan jalan terus. Komitmen untuk mengantar dan menunggu latihan juga membantu. Demikian juga jika harus bertugas pada saat Misa sementara kami menghadiri Misa pada jam yang berbeda. Sampai akhirnya dia menikmati dan melakukan sebaik - baiknya ketika ditugaskan untuk melayani Misa. Dan pada akhirnya selalu dipilih menjadi Misdinar untuk misa - misa penting seperti hari ini.

Oda as Altar Server

Alih - alih perbincangan menjadi melebar....
Menjadi instropeksi diri......
Bahwa kesempatan yang diperoleh, keberadaan saat ini, adalah dibangun dari perjalanan yang dilalui sebelumnya. Tidak ada yang seperti menjentikkan jari. Apakah itu keberadaan yang sifatnya positif maupun negatif. Jika membangun sikap - sikap positif, maka yang akan terjadi adalah sesuatu yang positif, demikian juga sebaliknya.
Saya sendiri kuatir dengan segala hal yang serba instan di masa sekarang. Yang saya kuatirkan adalah pemahaman bahwa segala sesuatunya dapat dicapai secara instan, yang meniadakan kerja keras, komitmen, ketahanan untuk menyelesaikan segala sesuatu yang sudah dimulai, dengan pilihan jalan yang benar. Terkadang muncul pertanyaan - pertanyaan yang seperti menggerutu " Kenapa sih kita harus melakukan ini dan itu, kenapa kita harus bersikap baik pada semua orang, kenapa harus berusaha selalu tepat waktu,  bla - bla..... " . Sambil santai, seperti sebuah tape recorder diputar ulang, saya selalu menjawab bahwa semua hal bukan instan, harus diusahakan, harus dibangun, dan bla - bla tambahan yang lain...... Kebiasaan untuk membangun segala sesuatu yang ingin dicapai haruslah diteruskan pada generasi berikut dengan selalu konsisten mendorong mereka aktif berkarya dan memberi dampak positif  ( baca bermakna ) bagi diri sendiri dan lingkungan sekitarnya.

Tak terasa, sudah sampai di gereja 1 jam sebelum Misa..... ( karena harus bersiap dan berkoordinasi lagi dengan MC khusus dari protokoler Kardinal )
Hm.....
Obrolan yang mengingatkan kita untuk selalu bersyukur........

Semoga..............




Wednesday, June 11, 2014

Doa Rosario

Di bulan Mei yang merupakan bulan Maria, keluarga Franky Sugiaman selalu mengundang umat - umat KKIH untuk berdoa Rosario bersama. Kesempatan ini sebenarnya lebih diperuntukkan bagi anak - anak dan remaja agar lebih mengenal devosi kepada bunda Maria ibu Yesus.

Acara selalu diawali dengan berbagi hasil karya masing - masing, saling icip - icip dan berbagi rasa, menikmati sore diakhir musim Semi.
Kemudian dilanjutkan dengan doa Rosario bersama. Doa Rosario kali ini sedikit berbeda karena diadakan di teras belakang rumah yang asri. Suasana yang tadinya riuh rendah dengan obrolan para orang tua dan canda anak - anak, seketika langsung berubah sunyi damai dengan masing - masing menyiapkan hati mereka untuk berdevosi kepada Bunda Maria Ibu Yesus.

Dipimpin dan dilaksanakan oleh anak - anak yang bertugas membaca doa umat juga, merupakan kesempatan bagi anak - anak untuk lebih memahami kehidupan doa dalam agama Katolik.
Sederhananya adalah anak - anak dapat hafal cara mendoakan doa Rosario. Berbaur doa Salam Maria dan Hail Mary.
Kemudian dilanjutkan dengan Litani Orang Kudus dalam suasana  hanya diterangi cahaya lilin, serasa semakin damai.
Dari beberapa kali kesempatan, sudah terlihat kesadaran anak - anak yang tadinya serasa berat, sekarang sudah tidak susah lagi jika diminta berdoa.

Kesempatan belajar anak - anak ini hanyalah terjadi jika kita sebagai orang tua berkomitmen akan pentingnya mengajarkan doa Rosario kepada anak - anak.

"It's up to us as parents to show the way, the truth, and the life to our children". - Good Families Don't Just Happen, Catherine Musco Garcia-Prats & Joseph A. Garcia-Prats, M.D. with Claire Cassidy

Tulisan ini dibuat untuk Warta KKIH dan http://www.kkih.org/cgi/wp/