Sejak dari dulu hingga sekarang, penyelenggaraan sebuah Misa selalu dibantu oleh para Misdinar yang bertugas membantu Romo dalam memimpin Misa. Para Misdinar ini biasanya adalah para remaja yang sudah belajar dan berlatih serta menjadi bagian dalam melayani sebuah Misa.
Saya selalu senang melihat keterlibatan para remaja ini
dalam kegiatan gereja. Apapun bentuk kegiatannya, selain Misdinar, bisa juga
menjadi anggota koor, petugas kolekte, pengiring Misa, atau juga terlibat di
kegiatan gereja lainnya diluar Misa.
Tanpa disadari sebenarnya, keterlibatan anak – anak dalam
kehidupan gereja adalah sebuah sarana melatih kebutuhan untuk selalu dekat
dengan kehidupan gereja. Selain itu saya melihat tugas – tugas gereja sebagai
salah satu bagian dari pengasahan akan
pembentukan keinginan untuk selalu bermakna dalam hidup ini.
Menurut Viktor Frankl, motivasi paling mendasar pada manusia
adalah menemukan makna dalam kehidupannya, yaitu suatu sebab, alasan, tujuan
individu tersebut mengarahkan waktu dan energinya. Tanpa arah itu, individu
akan jatuh dalam perasaan ketidakbermaknaan hidup yang seringkali terjadi pada
saat remaja, memasuki masa pensiun, atau saat menghadapi suatu krisis. Bentuknya
bisa termanifestasi dalam kondisi kosong, terombang – ambing antara kesedihan
dan kebosanan yang bisa menyebabkan tindakan destruktif. (baca slideshare
Logoterapi: Penyembuhan Lewat Makna – Viktor Frankl).
Dekat dengan kehidupan gereja, aktif terlibat sungguh –
sungguh dalam kegiatannya akan membuat anak – anak melihat bahwa dirinya punya
makna, punya peran dalam gereja. Jika sudah merasa punya sebuah tugas dalam
hidupnya (salah satunya adalah kehidupan gereja), maka anak – anak dengan
sendirinya akan terasah untuk membawa dirinya kepada tujuan yang ingin
dicapainya. Tetapi apa yang menjadi tujuan bukanlah sekedar aktualisasi diri
semata ( hanya agar dapat pengakuan dari orang lain, pujian dsb), karena apa
yang penting sejatinya adalah ia bisa bermakna dalam kehidupannya.
Dengan melatih kebermaknaan hidup dari kegiatan di gereja
dimana sifatnya lebih kepada melayani, maka yang terasah pun adalah komitmen
akan tujuan yang tidak hanya mementingkan diri sendiri tetapi juga melihat
kepentingan orang lain. Mereka yang merasa bermakna dalam hidup mengetahui ada
tugas dan tujuan yang menantinya untuk diwujudkan, merekalah yang akan dapat mengatasi
hampir di setiap hal yang terjadi dalam kehidupannya.
He who has a why to live for can bear with almost any how –
Nietzsche
Sumber : tulisan M. Sastrapratedja SJ tentang Logoterapi –
Penyembuhan Lewat Makna ; Viktor Frankl
(Thanks for sharing, Pit.....)
Sumber : http://www.slideshare.net/tina_santos14/logotherapy
Tulisan ini dibuat untuk Warta KKIH dan http://www.kkih.org/cgi/wp/
Tulisan ini dibuat untuk Warta KKIH dan http://www.kkih.org/cgi/wp/
sangat setujuuu.......
ReplyDelete