Pagi itu, matahari masih benar - benar mengintip , lampu jalanan masih menyala, saat saya mengantar Oda ke sekolah pukul 6.40. Benar - benar masih gelap, karena matahari terbit sekitar pukul 7.15 di saat musim gugur bulan Oktober.
Saat melintasi lapangan SMP, terlihat samar - samar puluhan anak - anak memakai helm dan seragam sedang berlatih football. Berlanjut ke lapangan SMA, terlihat puluhan juga remaja - remaja memakai rompi ( yang jika tersorot lampu akan terlihat terang ) sedang berlari untuk persiapan perlombaan cross country (lari jarak jauh ) antar sekolah. Di depan pintu kolam renang tertutup, keluar remaja yang baru saja selesai berlatih juga.........
Hm.........
Saya jadi teringat juga saat Oda di kelas 8 tahun ajaran lalu, dimana saat itu sedang musim pertandingan tennis antar sekolah dan dia harus berlatih pukul 5.45 pagi sebelum masuk sekolah pada pukul 7.20
Apa gerangan yang terjadi?
Bagaimana mereka, baik siswa maupun guru beserta sekolah ( tentu juga orang tua siswa ) dapat dan mau berkomitmen untuk melakukan semua kegiatan tersebut.
Apa yang dikerjar? Apa tujuannya?
Sebuah kesempatan yang dicari. Ada kemudahan untuk melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi melalui prestasi olah raga. Ada kesempatan bagi siswa - siswa yang berprestasi di bidang olah raga untuk mendapatkan beasiswa di Perguruan Tinggi. Dan ternyata tidak hanya melalui prestasi olah raga saja, tetapi bisa juga melalui prestasi music di orchestra dan band, seni, maupun bidang - bidang lain selain diluar akademik. Meski jalur akademikpun tetap ada.
Sebagai contoh di bidang olah raga tennis.............
Di SMA, sejak 3 minggu sebelum masuk sekolah, diadakan seleksi pemain tennis untuk tim sekolah. Kriteria pemilihannya pun jelas, semua dibuat terbuka, sehingga ketika hasil seleksi selesai dan daftar pemain inti sekolah keluar, tidak ada nada keberatan dan sebagainya.
Setelah itu selama beberapa bulan tertentu mereka menjadi wakil sekolah untuk bertanding melawan tim sekolah lain dari distrik yang sama maupun distrik lain.
Kemudian jika sudah memasuki tahun ke 10, siswa dapat mulai mencari beasiswa perguruan tinggi dengan mengikut sertakan segala data prestasi yang diperoleh, serta data akademik yang tentunya harus bagus juga.
Dan nantinya mereka pun diharapkan untuk berprestasi dalam bidang masing - masing serta menjadi wakil perguruan tingginya untuk bertanding melawan perguruan tinggi lain. Sistem pendidikan dan sistem kompetisinya pun juga sudah diatur sedemikian rupa sehingga prestasi - prestasi akademik dan diluar akademik semuanya penting dan saling mendukung.
Semua adalah sebuah sistem pendidikan yang sudah dikembangkan untuk membuat semuanya terhubung, mulai dari sistem akademik, sistem kompetisi, sistem seleksi, sistem penerimaan beasiswa, sistem factor pendukung lain yang juga diperhitungkan seperti volunteer hours, leadership experience saat di sekolah.
Rasanya kita masih perlu belajar dan mengembangkan sistem pendidikan yang sesuai dengan kondisi di Indonesia dan yang tidak selalu berganti setiap 2 tahun.
Semoga..............
No comments:
Post a Comment