Saya merasa bahwa, guru - guru bidang seni tersebut sangat antusias menampilkan hasil karya anak didiknya. Mereka merasa menjadi bagian penting akan keberhasilan karya yang dipamerkan. Mengapa pelajaran seni dianggap serius juga, sehingga gurunya pun sangat bangga akan keberhasilan mereka mengajar dan diadakan pameran khusus untuk mengapresiasi hasil karya - hasil karya terbaik setiap tahunnya?
Mata pelajaran - mata pelajaran yang diajarkan di tingkat SD dan SMP adalah art, social studies, science, math, PE ( Physical Education ), reading.
Pelajaran art - seni pada dasarnya mengajarkan beberapa teknik dasar pada tingkat SD dan lebih kompleks di tingkat SMP dan SMA
Seni mendorong siswa mengeksplorasi teknik - teknik mendeskripsikan ide - ide yang dimiliki. Tidak hanya dalam pelajaran seni, pelajaran lain pun juga menjadi sarana untuk melatih kreatifitas siswa.
Contohnya untuk pelajaran social study, siswa diminta untuk mendekorasi bindernya sedemikian rupa sehingga menggambarkan bahwa binder itu adalah untuk pelajaran Social Study, dan mereka diberi nilai juga. Pada pelajaran reading, siswa diminta untuk presentasi di depan kelas tentang buku yang sudah dibacanya, dan bisa berupa lembaran kertas presentasi bergambar, bercerita dengan memakai kostum karakter yang diceritakan, membuat movie trailer, membuat lukisan dan cara kreatif lainnya.
Teknik dan kreatifitas dalam seni memudahkan siswa melakukan presentasi apa aja. Presentasi dapat dilakukan secara oral maupun tulisan/ gambar. Ide - ide yang dimiliki sebagus apapun, tidak akan berkembang jika tidak dipresentasikan.
It's me - Maura
Fire fighter - Maura
Gambar bunglon
It's me - Aurel
Saya mendapat wacana dari Gapit ( mahasiswa STF Driyakarya - thanks for sharing ) tentang pemikiran - pemikiran Romo YB. Mangunwijaya dalam dunia pendidikan yang sangat menarik. Romo Mangun memiliki gagasan kurikulum yang berpola kontekstual, dinamis, demokrasi, humanis, menganut system desentralisasi, dan beliau menolak kurikulum yang pada akhirnya mematikan karakter anak didik.
Konsep tersebut sudah diterapkan di SD KEM dalam bentuk mata pelajaran : pandidikan seni, olah raga, pendidikan bahasa dan komunikasi, pelajaran IPA dan IPS, komunikasi iman, dan matematika.
Menurut Romo Mangunwijaya, pendidikan seni yang diajarkan disini tidak dititik beratkan agar siswa menonjol dan mementaskan seni, tetapi lebih pada membina cita rasa, kepekaaan akan kebaikan dan keindahan yang mengarahkan pada kearifan siswa. Pendidikan seni juga bertujuan mempertajam pikiran, kreativitas dan menyehatkan tubuh ( sumber: link http://alymasyhar.wordpress.com/2008/11/03/konsep-pendidikan-yb-mangunwijaya-pr/ )
Jika ditambahkan dari wacana diatas, seni sebagai alat komunikasi ide dan menjadi sarana untuk menyeimbangkan rohani individu.
Pemikiran Romo YB Mangunwijaya ini menurut saya sangat bermanfaat bagi dunia pendidikan di Indonesia yang saat ini sebagian besar masih menekankan aspek kognitif saja.
Karya Oda - potongan plafon yang sengaja dilukis dan berisi "pesan",
untuk dipasang di plafon kelas selama 1 minggu
Semoga bermanfaat......
Makasih ibu atas kiriman informasi mengenai kegiatan seni anak2....walaupun sudah dewasa, seni tetap ada dan milik semua manusia....Kita perlu membaharui hidup kita dengan kesenihan yang lahir dari dalam diri kita maupun dari alam ciptaan yang selalu memberi warna tersendiri baik bagi mereka yang mengekspresikan karya seninya maupun kita yang menikmati keindahan tersebut. Proficiat untuk anak-anak yang punya kesempatan untuk mengekspresikan bakat dan talenta serta mendapat apresiasi dari guru-gurunya, semoga hal yang sama juga dibuat di indo sekembalinya ibu ke Indonesia dan menjadi maestra seni untuk anak-anak di Indonesia......Buona domenica e Dio ti benedica la tua famiglia....ciao.Saluti per la tua marito e figlii.
ReplyDeleteTerima kasih, komen Romo memperkaya catatan ini......
ReplyDelete