Tuesday, January 29, 2013

Made in Indonesia

Saat pertama kali menemukan sebuah label baju dan dibawahnya tertera " Made in Indonesia", saya langsung membelinya. Hahahahah......,kebetulan memang sedang butuh jaket untuk anak - anak. Tak terbersit sedikitpun, rasa malu atau berpikir kurang lebih seperti ini " Di Amerika, kok beli produk buatan Indonesia...... ".
Seterusnya, beberapa kali, kami menemukan tulisan yang sama di berbagai produk lainnya seperti piring, sepatu, baju, remote control untuk TV, boneka, bahan makanan, dan sebagainya.

Ada 2 macam produk Indonesia yang saya temui disini, yang pertama adalah produk dengan brand yang sudah mendunia tetapi dibuat di Indonesia dimana labelnya dilengkapi dengan "Made in Indonesia" ( contoh: sepatu Nike, boneka Ikea, pakaian Merona, piring Home, dsb ), yang kedua adalah produk Indonesia yang mencantumkan brand asli Indonesia ( contoh: kecap Bango, mentega Blue Band, mie Indomie, bumbu Bamboe, bumbu Indofood, mie Sedaap, kerupuk Ny. Siok Sidoarjo, kecap cap Orang Jual Sate, minyak goreng Mazola, daun salam kering cap Wayang, bumbu pecal dan gado gado Enak Eco, sambal botol ABC, dan mungkin masih banyak lagi produk - produk lain yang belum saya temui ).
 
 









 


Sederhananya adalah bahwa semua produk dari Indonesia, terutama untuk bahan - bahan makanan, sangat memudahkan saya untuk memasak masakan Indonesia yang selalu menjadi menu sehari - hari. Dan mungkin di berbagai belahan bumi lain, dimana orang - orang Indonesia berkarya, mereka dapat menemukan juga produk - produk Indonesia lainnya.

Jika berpikir lebih jauh, catatan kecil tentang produk Indonesia ini memberi harapan. Meski kecil, tapi ada, tapi eksis. Memberi contoh sederhana akan potensi yang ada dan juga sudah diakui.
Merasakan setiap jerih yang menjadikannya dapat mendunia.
Hmmmmm........, membayangkan bahwa daun salam  - daun salam kering yang seolah seperti bumbu tambahan saja, bisa menjadi sebuah produksi yang besar dan dikirim ke luar negeri.

Menjadi jelas bahwa Indonesia memiliki begitu banyak potensi yang berlimpah, yang butuh dikelola dengan baik.
Meski sesekali terdengar carut marut Indonesia, tetapi selalu tetap ada hal positif yang dapat dibanggakan. Yang dibutuhkan hanyalah sebuah langkah kecil untuk menjadi lebih bermanfaat.

Semoga.......

Khusus catatan ini, akan terus saya update dengan foto - foto produk Indonesia yang berhasil saya temui.
Be proud of it.....

Monday, January 21, 2013

Tentang Canoncito Creek dan Santa Fe National Forest

Awalnya tak terbayang bahwa kami akan tinggal di sebuah tempat dengan view yang sangat indah.
Canoncito Creek adalah sebuah tempat terpencil yang berbatasan langsung dengan Santa Fe National Forest,  di dekat desa Canones ( 12 menit dari Canoncito Creek ), 45 menit dari Abiquiu, New Mexico. Informasi tentang rumah - rumah sewa di tempat - tempat wisata dapat di peroleh di : http://www.vrbo.com
 
Jalan menuju Canoncito Creek sangat menarik, mengingat Canoncito Creek berada di tempat terpencil, sehingga tidak ada nama jalan, yang ada hanya peta tulisan tangan dengan tanda - tanda penting di tepi jalan.
Melewati Abiquiu menuju desa Canones, kami melewati Abiquiu Lake
 
Jalan menuju Canoncito Creek dari desa Canones
 
Abiquiu Lake
 
Berputar, tanya pada penduduk setempat, tertolong oleh seseorang yang berpapasan dengan kami, sehingga akhirnya kami diantar oleh keluarga dari pengurus rumah  ( Mike Valdez ). Sempat mobil tidak bisa jalan, karena jalanan yang kami lewat semakin dekat rumah, semakin tertutup salju tebal.
Pengalamanan yang menegangkan...... brrrrrr..... dingin dan matahari sudah terbenam.
Sampai di rumah yang kami sewa, terbayar sudah semua yang kami lewati untuk sampai disana...
 
Rumah penuh jendela tanpa tirai, membebaskan mata memandang ke setiap arah, yang ada hanya kami dan keindahan alam.
 
 
Canoncito Creek
 
 
Ruang keluarga dengan pemandangan bebas melalui jendela
 
Jalan menuju rumah, sesekali ada jejak sapi, rusa, coyote

Teras di lantai 2
 
Bebas bermain salju, ke gereja di desa Canones pada malam Natal, menikmati hujan salju, sempat tracking ke Santa Fe National Forest.
Tanpa televisi, tanpa gangguan telepon ( karena memang tidak tersedia, terlalu jauh masuk ke dalam hutan , heheheh )
Terkadang di keheningan malam, saat diluar terlihat terang, bukit dan pepohonan terlihat jelas terkena sinar bulan, terdengar lolongan coyote.
 
Salju tebal setelah hujan salju di teras belakang

Bermain salju di halaman


Mendapat saat - saat di tempat seperti ini, bukanlah hal luar biasa jika tanpa bersedia untuk merasakan kesederhanaan dan selalu bersyukur.........
 
 

Saturday, January 12, 2013

Tentang Ski - Be ready for ski

Wah..... kapan lagi nih mencoba ski....... Kebetulan berada di negara bersalju, tidak ada salahnya mencoba.
Ok..... kira - kira apa saja yang perlu disiapkan?....
1. Baju dalam hangat (warmer), biasanya terpisah dalam bentuk baju dan celana ketat.
2. Celana berbahan parasut yang tahan air, sehingga jika kena salju, baju kita tidak basah.
3. Jaket tebal berbahan tahan air.
4. Sarung tahan khusus untuk bermain di salju.
5. Ponco untuk menutupi sebagian wajah agar hidung, telinga, dan kepala tidak dingin.
6. Sepatu boot khusus untuk berjalan di salju - bukan untuk fashion
7. Kaca mata ski. ( pilihan - jika sedang hujan salju )

Berikutnya adalah belajar ski. Referensi catatan ini saya ambil dari pengalaman belajar ski di Ski Santa Fe.
 
Ski Santa Fe
 
Begitu banyak fasilitas yang disediakan. Mulai dari kelas belajar ski pemula untuk anak - anak hingga dewasa sampai ada juga penitipan anak  orang tua yang ingin bermain ski.
Ada pilihan antara belajar ski atau snow boarding.
 
Tempat persiapan ski
 
Kami saat itu memilih untuk belajar ski. Awalnya adalah mengantri untuk meminjam peralatan ski berupa sepasang papan ski, tongkat ski, sepatu ski, dan helm. Kemudian mendaftar untuk mengambil kelas belajar pada jam - jam tertentu. Kelas pemula lamanya kurang lebih 90 - 100 menit. Waktu yang singkat untuk belajar, tapi cukup membuat kaki kaku karena kedinginan dan menjaga keseimbangan badan.....
 
Jika mencoba ski saat musin liburan, bersiap siap saja untuk menghabiskan waktu disana 1 hari penuh, karena harus mengantri dan terkadang saat terjadi hujan salju dan jalan dari dan ke tempat ski tertutup salju tebal, kita tidak dapat pulang ke hotel. Namun jangan kuatir, karena pada jam - jam tertentu, jalan akan dibersihkan dan dapat dilewati kembali.
Jika membawa anak - anak dibawah 12 tahun yang ingin bermain ski pada kelas khusus anak - anak, sebaiknya melakukan reservasi terlebih dahulu, karena dijamin pasti penuh sementara tempat terbatas.



Tentang Perpustakaan

Perpustakaan yang saya pakai sebagai referensi cacatan ini adalah Perpustakaan Fort Bend County Cinco Ranch Branch.

Tampak depan perpustakaan dekat danau

 

Tampak belakang perpustakaan
 
Di perpustakaan ini, anggota perpustakaan bisa dari anak - anak sampai dewasa. Tentu saja anggota anak - anak harus disertai referensi orang tua. Peminjaman buku dan DVD tidak dibatasi jumlahnya, hanya dibatasi waktu yang harus dikembalikan dalam waktu 3 minggu. Jika lewat batas pengembalian, tentu saja harus bayar denda yang dihitung harian.
 
Katalog buku dan DVD bisa dilihat dari rumah juga melalui website yang tersedia, please link to : http://www.fortbend.lib.tx.us/branches/cr.html
 
Sistem peminjaman dapat dilakukan sendiri melalui komputer, karena semua buku sudah terdata, sehingga peminjam cukup memasukkan "barcode" bukunya.
Pengembalian dapat dilakukan kapan saja selama 24 jam, karena pengembaliannya tidak harus pada petugas perpustakaan, tetapi cukup dimasukkan pada kotak yang tersedia di luar gedung.
 
Tempat memasukkan buku maupun DVD yang dikembalikan
 
Yang menarik, disini ada satu area dengan beberapa rak yang berisi buku - buku sumbangan anggota yang kemudian dijual dengan harga murah ( Firends Book Sale ). Harganya berkisar antara 50 cents sampai 5 dollar per buku. dari buku yang harga sebenanya 30 dollar, bisa dibeli dengan harga 5 dollar.....
 
 Buku - buku yang saya beli di Friend Book Sale
 
Tentu saja di dalam perpustakaan dilengkapi dengan wifi. beberapa ebook bisa didownload langsung. Ada area bermain game di komputer untuk anak - anak yang dibatasi lama bermain adalah 1 jam per anak. Acara kursus bahasa dan bercerita juga diadakan secara reguler.
 
Untuk Indonesiaku.....
Keinginan untuk melihat perpustakaan yang bisa dinikmati anak - anak dan menjangkau siapa saja, semakin kuat....
Tidak harus canggih dengan sistem komputer, hanya kumpulan buku dengan sistem sederhana.
Yang penting bisa benar - benar bermanfaat, bisa melipur keinginan membaca anak - anak, bisa menambah wawasan, bisa membuat anak - anak haus akan bacaan......, bisa mendidik siapa saja untuk menjaga dan memelihara buku, tidak menjadi egois dengan membaca kemudian merusak, menjaganya untuk kepentingan bersama.
 
Semoga.........


Friday, January 11, 2013

Ingat Indahnya Indonesiaku, euy......

Sudah 2 kali liburan, kami jalan menikmati keindahan alam negara Amerika. California trip dan New Mexico trip.....
Hmmmmm........ jadi ingat akan keindahan alam negeri sendiri nih...... Indonesia.....
Apa kabar, ya?

First, please enjoy some photos.....

Lembah Harau - Sumatra Barat
 
Lembah Harau - Sumatra Barat
 
Lembah Harau - Sumatra Barat

Padang - Sumatra Barat

Pulau Lengkuas - Belitung

Sunset di Belitung

Belitung
 
Ketenangan pantai Belitung
 
Belitung

Bermain dengan bintang laut
 
Hmmmmmmm............. indahnya...

Jika sudah menikmati alam Indonesia, kemudian menikmati alam di di negara lain..... tidak ada yang kurang dari Indonesiaku. Meski belum banyak tempat yang kami kunjungi di negeri sendiri, tapi ini sudah cukup membuat kami bangga akan keindahan alam Indonesia.

Menjadi galau jika bicara tentang hal - hal lain yang berhubungan dengan sarana pendukungnya. Tak bisa dihindari, untuk membandingkan... Huffff..... ini hal yang sebenarnya kurang positif. Tapi melihat hal yang lebih baik untuk kemudian berubah menjadi lebih baik, adalah suatu hal yang positif.

Saat melakukan perjalanan California Trip, kami dapat benar - benar menikmati keindahan alam disepanjang jalan menuju tempat tujuan. Jalan yang bagus, lebar, aman, mobil berjalan teratur, tidak macet, para pengemudi berkendara dengan tertib, petunjuk jalan yang jelas, sehingga rasa nyaman di jalan menambah kekaguman akan keindahan alamnya....

Saat melakukan perjalanan New Mexico trip juga demikian. Sepanjang perjalanan, kami beberapa kali bertemu dengan polisi yang sedang menilang pengemudi yang berkendara melewati batas kecepatan.

Jalan menuju Santa Fe, New Mexico

Jalan - jalan utama menuju tempat wisata seperti Taos Ski Valley selalu dibersihkan untuk tidak menghambat wisatawan datang berkunjung. Pada foto diatas terlihat jalan mobil bersih dari salju, meski area kiri kanannya tertutup saljun akibat hujan salju pada malam sebelumnya.

Kebersihan di tempat - tempat wisata sangat diperhatikan. Tentu saja bukan hanya tanggung jawab pengelola, tapi kesadaran para pengunjungnya yang mau untuk membuang sampah pada tempatnyalah yang lebih banyak membantu menjaga kebersihan. Rasanya sesederhana itu, ya.....

Sepertinya sarana jalan dan kebersihan termasuk juga toilet umumnya dan kesadaran untuk selalu tertib mentaati peraturan adalah hal penting yang perlu dicontoh.

Sepanjang menulis catatan ini, beberapa kali menarik napas berat, karena merasa di Indonesia masih banyak tempat - tempat indah yang belum terjangkau, tetapi ada juga yang sudah rusak karena kotor...
Bukankah indah tetapi kotor, menjadi tak menarik? Tetapi yang indah dan bersih, menjadi sangat mengagumkan.... Tempat yang indah tetapi tak terjangkau..., sungguh amat disayangkan.
Hmmmmmm......,  mencari langkah kecil apa yang bisa dilakukan.......
Perlu waktu, tapi detik tak menunggu....., jadi?......

"Tetap berpikir, tetap berkarya, mencoba melakukan langkah kecil untuk menjadi bermanfaat........"

Thursday, January 10, 2013

Bersama Mayor Salt Lake City, Utah - Ralph Becker and Kate

Jika mengingatnya.... selalu membuat tersenyum....
Tak disangka bahwa di tempat seperti Canoncito Creek yang lebih seperti properti pribadi ( milik Jane Lancaster - seorang profesor antropologi di University of New Mexico ), jauh dari tetangga, masih menemukan teman baru.
Bermula dari kesulitan untuk menggunakan stove berbahan pelet sebagai pemanas ruangan, Jane - pemilik rumah meminta tolong pada temannya yang kebetulan tinggal sekitar 500 meter dari rumah tempat kami tinggal.
Ternyata yang datang adalah pasangan suami istri yang ramah. Memperkenalkan diri sebagai Ralp and Kate dari Salt Lake City, Utah....
Sambil mencoba memasang stove, Kate bercerita bahwa ia pernah datang ke Indonesia tepatnya di kota Pontianak, Kalimantan sebagai mediator dari World Bank antara perusahaan minyak sawit dan penduduk setempat ( betapa dunia ini kecil..... ). Sementara Ralph cukup mengatakan bahwa ia bekerja untuk pemerintah. Penasaran juga, ditanya lebih lanjut.... so he said " I am the Mayor "...... hahahaahaahha.... ternyata kami dibantu oleh Mayor Salt Lake City, ouw - ouw.....

 
 
Keesokan harinya, karena salju tebal akibat hujan salju kemarin, kami tidak bisa pergi dengan mobil, akhirnya kami berkunjung ke rumah Ralph dan Kate. Kate banyak bercerita tentang pengalamnnya selama 3 minggu di Pontianak, kemudian mereka mengajak kami untuk trakking melalui Santa Fe National Forest jaraknya hanya 10 menit dari rumah. Meski tidak sampai di pemberhentian yang dituju karena track tertutup salju tetal, tapi sebuah pengalaman menarik, bertemu dengan pasangan yang "low profile" ini......
 
Mencoba tracking di Santa Fe National Forest
 

We will keep in touch.....

Tuesday, January 8, 2013

New Mexico Trip

Winter is coming.... begitu juga orang tua yang akan berkunjung.

The root and the fruit


Mau berlibur kemana, ya? Yang unik? Pilihannya jatuh pada New Mexico, state tetanggga, yang jelas tidak terlalu jauh. Uniknya apa? Di New Mexico, pada saat winter, turun salju, selain itu budayanya yang lekat dengan bangsa Indian, memberi nuansa yang berbeda.




Hamparan tanah datar berwarna cokklat seperti menyatu dengan rumah - rumah khas berwarna coklat juga yang berserakan di sepanjang tepi jalan yang dikelilingi pegunungan "Sangre de Cristo". Rumah dengan atap datar berwarna coklat karena terbuat dari bahan lumpur tanah ( mud ). Rumah khas ini disebut "Adobe".


On the way Santa Fe



Berangkat dari Katy - Houston - Texas melalui I -10, menuju barat, adalah jalan teraman. Bermalam di Pecos, Texas, dan melanjutkan perjalanan keesokan paginya menuju Abiquiu, New Mexico melalui Hw 285, Hw 68, Hw 84. Khusus untuk rute - rute di New Mexico saat "winter", kita harus sering mengupdate rute di website www.nmroads.com, karena kadang - kadang saat hujan salju dan jalan tertutup, kita harus mencari jalan lain.

Abiquiu..... speechless deh....... ( baca Tentang Canoncito Creek dan Santa Fe National Forest )

Abiquiu

Canoncito Creek, Abiquiu

Canoncito Creek, Abiquiu


3 malam di Abiquiu, kemudian ke Taos Pueblo - salah satu World Heritage, dan ingin mencoba ski di Taos Ski Valley, ternyata penuh sekali, akhirnya kembali dan bermalam di Santa Fe.
Di Santa Fe ada juga ski area yang tidak jauh dari kota, sekitar 20 miles - Santa Fe Ski. Mencoba ski? silahkan baca "Tentang Ski - be ready for ski" pada tulisan lain di blog ini.

Taos Pueblo, New Mexico

Taos Ski Valley

Mampir sejenak di Mission Church Ranchos de Taos.

Mission Church Ranchos de Taos

Mission Church Ranchos de Taos
 
Mencoba Ski di Santa Fe Ski yang tidak jauh dari kota, sekitar 20 miles, sebelum meghabiskan malam di Santa Fe Plaza.......  Ingin mencoba ski? silahkan baca "Tentang Ski - be ready for ski" pada tulisan lain di blog ini.
 
Santa Fe Ski
 

Santa Fe Plaza

Kembali ke Katy - Houston - Texas

Perbatasan New Mexico - Texas

Pecos, Texas